Jumat, 30 April 2010
Buah
1. Buah
Buah dibedakan menjadi 3 jenis yaitu buah tunggal, buah agregat, dan buah majemuk
a. Buah Tunggal
Buah tunggal yaitu bila buah dibentuk oleh satu bakal buah .
Contoh: buah mangga
b. Buah Agregat
Buah agregat yaitu buah yang dibentuk oleh banyak bakal buah dari satu bunga. Contoh: buah srikaya, sirsak, dan arbei
c. Buah Majemuk
buah majemuk yaitu bila buah dibentuh dari banyak bakal buah dari banyak bunga. Contoh: buah nanas, kluwih, dan buah nagka
Secara umum jenis buah dibedakan menjadi dua yaitu buah sejati dan buah semu
1. Buah Sejati
Buah sejati ialah buah yang terbentuk dari bakal buah dan selurugh jaringannya berasal dari bakal buah
Contoh: buah mannga, semangka, alpukat
2. Buah semu
Buah semu ialah buah yang terbentuk dari bakal buah dan bagian-bagian lain dari bunga. Misalnya pada jambu mede, bagian yang manis ialah tangkai bunga yang menggembung, sedangkan buah yang sesungguh nya ialah bagian yang kecil dan keras. Contoh: jambu mede, arbei, apel, semangka
Pada buah yang telah dewasa, daun buah menjadi dinding duah yang terdiri dari tiga lapisan jaringan yang berbeda, misalnya pada buah kelapa lapisan luar tipis dan mengkilat, lapisan tengah menjadi sabut, sedangkan bagian dalam yang keras disebut tempurung.
Biji
a. Kulit Biji
Pada tumbuhan berbiji tertutup atau Angiospermae bijinya memiliki dua lapisan yaitu kulit luar, dan kulit dalam. Pada tumbuhan berbiji terbuka bijinya memiliki tiga lapisan yaitu lapisan luar, lapigan tengah, dan lapisan dalam. Lapisan luar tebal berdaging, lapisan tengah merupakan lapisan kuat, lapisan dalam tipis. Contoh: biji melinjo (Gnetum gnemon)
Bagian lain pada kulit biji antara lain adanya sayap pada biji kelor, bulu-bulu halus pada biji kapas, dan selaput pada biji durian.
b. Tali Pusat
Tali pusat merupakan bagian yang menghubungkan biji dan papan biji.
c. Inti Biji
Inti biji adalah semua bagian biji yang terdapat di dalam kulit ari. Inti biji terdiri dari lembaga yang merupakan calon tumbuhan baru dan putih lembaga sebagai tempat cadangan makanan.
Daun
Fungsi Daun
1. Tempat terjadinya fotosintesis.
2. Sebagai organ pernapasan.
3. Tempat terjadinya transpirasi.
4. Tempat terjadinya gutasi.
5. Alat perkembangbiakkan vegetatif.
Anatomi Daun
Struktur Daun
Struktur Morfologi daun pada setiap jenis tumbuhan berbeda-beda. Oleh karena itu, struktur morfologi daun dapat digunakan untuk mengklasifikasikan jenis-jenis tumbuhan. Struktur daun dapat dilihat dari:
1. Bentuk tulang daun (menyirip, menjari, melengkung, dan sejajar)
2. Bangun daun atau bentuk helaian daun (bulat, lanset, jorong, memanjang, perisai,
jantung, dan bulat telur)
3. Tepi daun (bergerigi, beringgit, berombak, bergiri, dan rata)
4. Bentuk ujung daun (runcing,meruncing, tumpul, membulat, rompang/ terbelah, dan berduri)
5. Bentuk pangkal daun (runcing, meruncing, tumpul, membulat, rata, dan berlekuk)
6. Permukaan (licin, kasap, berkerut, berbulu, dan bersisik).
Struktur Anatomi
1. Epidermis atas yang berfungsi sebagai pelindung bagian-bagian yang ada dibawahnya.
2. Jaringan palisade yang berfungsi sebagai tempat fotosintesis.
3. Jaringan spons yang berfungsi sebagai penampung karbon dioksida untuk fotosintesis.
4. Berkas pembuluh angkut yang terdiri dari xilem dan floem. Xilem berfungsi untuk mengangkat air dan mineral ke daun untuk proses fotosintesis. Floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
Selasa, 13 April 2010
Bunga
Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga (divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, "tumbuhan berbiji tertutup"). Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik). Bunga secara sehari-hari juga dipakai untuk menyebut struktur yang secara botani disebut sebagai bunga majemuk atau inflorescence. Bunga majemuk adalah kumpulan bunga-bunga yang terkumpul dalam satu karangan. Dalam konteks ini, satuan bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret.
Bunga berfungsi utama menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah. Buah adalah struktur yang membawa biji.
Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji.
Beberapa bunga memiliki warna yang cerah dan secara ekologis berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan.
Manusia sejak lama terpikat oleh bunga, khususnya yang berwarna-warni. Bunga menjadi salah satu penentu nilai suatu tumbuhan sebagai tanaman hias.
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzimyang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air (lihat artikel Pembentukan bunga).
Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri bentuknya: aktinomorf ("berbentuk bintang", simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai
Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga. Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:
§ Kelopak bunga atau calyx;
§ Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan
§ Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang sari
§ Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa putik
Senin, 12 April 2010
Batang
- Penopang.
- Pengangkut.
- Penyimpan makanan cadangan
- Alat perkembangbiakan vegetatif
Susunan batang tidak banyak berbeda dengan akar. Batang tersusun dari jaringan berikut:
- epidermis
- parenkim
- endodermis
- kayu
- jaringan pembuluh, dan
- kambium pada tumbuhan dikotil.
Struktur Morfologi
1. Batang herba, umumnya batang lunak, berwarna hijau (karena terdapat klorofil), terdapat stomata, sedikit / tidak ada jaringan kayu, ukuran kecil, dan umurnya relatif pendek.
2. Batang berkayu, umumnya batang keras, terdapat jaringan kayu, berwarna coklat, terdapat lentisel, ukuran besar, dan umurnya relatif panjang.
Struktur Anatomi
Dari lapisan luar ke dalam
1. Jaringan Epidermis, terdiri dari selapis sel, dinding sel menebal, dilindungi oleh kutikula
2. Jaringan Korteks, terdiri dari beberapa lapis sel, berongga-rongga, bervakuola besar, berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan
3. Stele, terdiri dari xylem dan floem. Letak jaringan pengangkut (xylem dan floem) pada tumbuhan dikotil lebih teratur daripada tumbuhan monokotil
Pada tumbuhan dikotil, berkas pembuluh tersusun dalam suatu lingkaran sehingga korteks terdapat di bagian luar lingkaran dan empulur di bagian dalam lingkaran. Pada tumbuhan dikotil ini, xilem tersusun di bagian dalam lingkaran. Di antara floem dan xilem terdapat cambium yang menyebabkan pertumbuhan sekunder pada tumbuhan dikotil.
Dua macam kambium yang menghasilkan jaringan sekunder tumbuhan dikotil, yaitu:
a) kambium pembuluh (vascular cambium) yairg menghasilkan xylem sekunder (kayu) ke arah dalam dan floem sekunder ke arah luar,
b) kambium gabus (cork cambium) yang menghasilkan suatu penutup keras dan tebal yang menggantikan epidermis pada batang dan akar.
Empulur batang tersusun atas jaringan parenkim yang mungkin mengandung kloroplas. Empulur mempunyai ruang antarsel yang nyata dan tersusun atas perikambium yang disebut perisikel. Perikambium dibatasi oleh floem primer di sebelah dalam dan endodermis di sebelah luarnya. Jari-jari empulur berupa pita radier yang terdiri atas sederet sel,
mulai dari empulur sampai dengan floem. Fungsi utamanya adalah melangsungkan pengangkutan makanan ke arah radial. Pada tumbuhan dikotil, jari-jari empulur tampak berupa garis-garis halus yang membentuk lingkaran tahun.